PRAKTIK KASIH SATU ARAH DAN DISIPLIN ROHANI

Senin, 18 Mei 2020

gpdiujun

Dibaca: 1593 kali

 Praktik kasih satu arah secara sengaja tanpa mengharapkan balasan serta rela mengorbankan diri, bukan hanya tidak mudah tetapi mustahil dilakukan oleh manusia. Tetapi Kristus di dalam kita  sangat memungkinkan hal itu dilakukan.

Kristus di dalam kita = Roh Kudus

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Galatia 5:25

Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Roma 8:5

5:16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Kor.5:16-17

 

"di dalam Kristus"

  • CIPTAAN BARU (bersifat pribadi)

-          Saya di dalam Kristus dan Kristus di dalam saya

  • MANUSIA/MASYARAKAT BARU BARU (Tubuh Kristus). Efesus 2:15

 

Ada 2 istilah Yunani untuk kata "baru"

  • Neos : baru sekarang tetapi segera menjadi kadaluarsa
  • Kainos : baru sekarang dan terus menerus baru

 

Manusia Lama                                  

  1. Pikiran yang sia-sia
  2. Pengertian yang gelap
  3. Jauh dari persekutuan dengan Allah
  4. Menyerahkan diri kepada hawa nafsu
  5. Kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah

Manusia Baru

  1. Hidup dalam kebenaran yang nyata
  2. Dibaharui dalam roh dan pikiran
  3. Hidup dalam kekudusan
  4. Cepat mengampuni
  5. Suka memberi
  6. Kata-katanya membangun
  7. Ramah, penuh kasih mesra, saling mengampuni.

 

Bagaimana "mengikuti pimpinan Roh Kudus" (hidup sebagai ciptaan baru)

  • Membaca, merenungkan, memperkatakan dan melakukan
  • Doa, ucapan syukur dan penyembahan
  • Ibadah secara korporat
  • Hidup berkomunitas
  • Memiliki mentor

 

BAGAIMANA CARANYA HIDUP SEBAGAI CIPTAAN BARU?

Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. 2 Kor.5:16

 

“tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia.”

  • Jangan lihat penampilannya
  • Jangan lihat luarnya. Bdk.Mat.13:54, dst 

Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?

Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?“ Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Mat.13:54-57a

Kita perlu mengubah cara pandang kita terhadap diri sendiri dan orang lain sebagai “sungguh-sungguh ciptaan baru”. Ini cara memandang dengan menggunakan lensa Bapa.

Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. 1 Kor.1:30

  • Di dalam Kristus saya adalah orang benar, orang kudus dan orang yang telah ditebus.
  • Kristus adalah kebenaran, kekudusan dan penebusan kita!

Renungan Terkait

Kembali ke atas