Kata Mereka Mengenai Ketaatan
“Ketaatan itu mendatangkan berkat atas hidup kita, ketaatan dimulai dari hubungan yang intim dengan Tuhan.”
“Kalau saya tidak taat untuk memberi diri pelayanan misi maka saya tidak akan mengalami berkat seperti saat ini, saya bisa pergi ke Aceh, memenangkan jiwa disana, beroleh kesempatan kuliah S1, menikah dengan pelayanan Tuhan dan pergi pelayanan ke berbagai daerah Indonesia.” – Yusdian
Keterangan :
Yusdian adalah jiwa baru yang mengalami perjumpaan yang kuat dengan Yesus dalam pemuridan Menjadi Murid Kristus di GPDI Ujung Menteng pada tahun 2004. Tidak lama setelah itu ia sangat terinspirasi dan termotivasi untuk terjun dalam pelayanan misi setelah tim misi dari abbalove impartasi dalam acara malam misi di GPDI Ujung Menteng.
Hatinya sangat berkobar-kobar untuk memberi diri dalam pelayanan misi di Aceh. Setelah mendapat pelatihan ia pun melayani di Aceh selama 9 tahun. Sekarang ini ia melayani di Lombok dan sedang berdoa untuk melayani bersama-sama istri dan anak-anaknya di Papua.
Bukti iman dan pengakuan kita akan ketuhanan Yesus adalah ketaatan. – Pdt. Theo R.B –
Tidak ada satu hal pun (pelayanan, korban, perbuatan baik) yang dapat menggantikan ketaatan kita kepada Kristus. –Matthew Henry –
“Orang yang diberkati adalah orang yang selalu mengandalkan Tuhan dan yang menaruh harapannya kepada Dia.
Tetapi sekarang ini setiap orang yang ingin lebih diberkati, tapi tidak mau mengandalkan Tuhan. Maunya Tuhan kasih saya berkat sesuai dengan keinginan saya, terus maunya yang praktis (instan), ngga ribek.” – Selvia, NGC –
“Perbedaan bergantung pada Tuhan dengan bergantung pada diri sendiri atau orang lain itu sangat tipis.. Kemudahan atau tersedianya fasilitas yang kita miliki, uang yang cukup, pekerjaan yang baik dll, Jika kita tidak mawas diri, dapat membuat kita berbalik dari mengandalkan Tuhan jadi mengandalkan diri sendiri. Semua harus dimulai dari hati yang sungguh-sungguh mau taat dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, tanpa “memandang” apa yang ada pada kita.” – Sihar Marbun –
“Manusia itu sangatlah lemah, itu sebabnya tidak ada seorangpun bisa berbangga dengan dirinya sendiri. Taat dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, hidup kita pasti terpelihara di dalamNya.”
– Heddyana Tamba -