Hukum Yang Pertama Dan Terutama
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (Markus 12:29-30)
Ketika Yesus ditanya tentang hukum manakah yang paling utama? (Markus 12:28), Yesus menjawab sesuai dengan hikmat-Nya yang luar biasa dan sesuai dengan Firman Tuhan, sesuai dengan Hukum Taurat (Ulangan 6:4-5), sebuah teladan bagaimana Yesus sendiri membaca, mempelajari, merenungkan, menghayati dan selalu memperkatakan Firman Tuhan.
Hal penting dalam mengasihi Allah adalah mempunyai hubungan yang intim dengan-Nya. Dalam 1 Korintus 8:3 dikatakan “Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah”. Allah mau kita punya hubungan yang intim dengan-Nya, selalu ter-“konek” dengan Tuhan, bukan sekedar sudah menjadi Kristen, atau sudah melayani, bahkan mengadakan mujizat sekalipun kalau tidak memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan maka Tuhan tidak merasa mengenal mereka (Matius 7:22-23). Tetapi orang yang melakukan kehendak Tuhan mereka akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Matius 7:21). Sehingga melakukan saat teduh dengan benar merupakan sebuah keharusan, karena dengan bersaat teduh kita bisa membangun hubungan yang lebih intim dengan Tuhan dan kita bisa mengetahui apa kehendak Tuhan melalui Firman-Nya.
Dan untuk berada dalam kasih Tuhan, kita harus Taat kepada Firmannya.
1 Yohanes 2:4-5 berkata “Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.”
Menuruti Firman Tuhan bukan saja merupakan bukti kasih kita kepada Tuhan melainkan juga untuk kepentingandan kebaikan kita. Salah satu contoh adalah yang kita semua sudah ketahui, yaitu perintah untuk mengampuni (Matius 18:21-35), kalau kita tidak mengampuni sesama maka Tuhan juga akan melakukan hal yang sama terhadap kita.
Dan untuk mengasihi Tuhan, Yesus juga sudah mengajarkan untuk kita melakukannya dengan seluruh keberadaan kita, dengan seluruh apa yang kita punyai, seluruh hati, pikiran, waktu kita, karena dengan demikian maka fokus kita hanyalah kepada Tuhan saja, dan dengan demikian kita jadi bergantung hanya kepada Dia saja dan kasihNya pun akan tercurah bagi kita. Tuhan memberkati. (AAM)
Artikel Terkait
- Tuhan Yesus Ngga Gengsi
- Pemuridan Sebagai Gaya Hidup
- YA atau TIDAK
- Bimbingan Pra Nikah
- Taat Adalah Sebuah Komitmen