Iman adalah dasar
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan...." Ibrani 11:1a
Ibrani 11 memperlihatkan satu-satunya jenis iman yang dapat diterima oleh Allah, yaitu iman yang menang dalam situasi yang paling buruk sekalipun, iman ini yang mempercayai realitas-realitas rohani, menuntun kepada kebenaran, mencari Allah, mempercayai kebaikan-Nya, memiliki keyakinan akan Firman-Nya, menaati perintah-perintah-Nya, mengatur hidup sesuai janji-janji-Nya, menolak roh jahat zaman sekarang, mencari rumah sorgawi, tabah dalam pencobaan, memberkati generasi selanjutnya, menolak kenikmatan dosa, bertahan dalam penganiayaan, melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran yang ajaib, menderita karena Allah dan tidak kembali "ke tanah asal" yang mereka tinggalkan, yaitu dunia ini. (Keterangan Ibrani 11 dalam Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan)
Apakah iman? Ayat pokok di atas menjelaskan bahwa IMAN ADALAH DASAR. Dasar dari apakah? Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan yaitu janji-janji Allah bagi kita. Untuk menerima segala janji-janji Tuhan itu harus ada dasar atau alat penampungnya. Dalam ayat renungan hari ini kita mau meneliti untuk mendapatkan pengertian tentang iman adalah DASAR dari segala sesuatu yang kita harapkan.
Kalau kita perhatikan sebenarnya Abraham tidak memiliki lagi DASAR untuk berharap bahwa ia akan memiliki keturunan seperti yang dijanjikan Allah kepadanya. Mengapa? Karena Abraham telah 99 tahun dan rahim Sara telah tertutup. Secara manusia memang tidak mungkin dalam usia setua itu mereka masih bisa mempunyai anak. Namun demikian Abraham tetap BERHARAP juga dan PERCAYA bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa. Mengapa ia berharap juga dan percaya? Karena hal itu TELAH DIFIRMANKAN Tuhan kepadanya, "Demikianlah nanti banyaknya keturunanmu." Firman Tuhan inilah yang Abraham pegang sebagai dasar untuk menerima segala janji Allah. Jadi DASAR itu sesungguhnya adalah FIRMAN TUHAN sendiri.
Abraham tidak menghiraukan kondisi tubuhnya yang lemah dan kenyataan bahwa rahim Sara telah tertutup. Sebagai orang beriman, Abraham MELETAKKAN PENGHARAPANNYA bukan kepada kekuatannya sendiri melainkan sepenuhnya kepada Firman Tuhan sebagai DASAR untuk menerima janji Allah.